print this page

Khamis, 29 Mac 2012

JANGAN BERTOPENG & MARI INTROPEKSI DIRI

Bermacam ragam kehidupan dalam Dunia ini, persoalan juga demikian banyak karena manusia diciptakan Allah untuk menghadapi persoalan yang ada dalam Dunia ini, hal ini dibuktikan dari kita semasa dilahirkan kita menangis tak hentinya, baru kita diam ketika kita dikasih asi oleh ibu kita, begitu halnya dengan lingkungan. Bila dirikita dibandingkan dengan setiap lingkungan yang kita gauli pasti ada persoalan dan masalah..namun dalam menyikapinya kita harus bercermin pada diri kita sendiri, bila kita ingin memperbaiki persoalan tersebut perbaikilah kita sendiri dula, baru kita memperbaiki orang lain, Misalnya katakan saja kita adalah orang yang anti terhadap politik praktis terhadap lembaga kita dan justru kita menantangnya agar jangan masuk ke lembaga kita namun secara diam-diam kita sebenarnya bagian dari politik praktis itu..dan bahkan kita sebagai peran utama didalamnya.. ini namanya Munafek.
Kita sebenarnya telah menggunakan Topeng Anti politik praktis...padahal kita adalah pelakunya....

DEBAT KANDIDAT YANG GAGAL

Hanya.. Kalimat KHASIAN, yang bisa ku ucapkan untuk seluruh para kandidat dan peserta Debat, pada hari Senin, 26 Maret 2012, mengapa tidak.... mereka yang rela meninggalkan seluruh kegiatan dan aktivitas dangan harapan mengikuti acarayaitu ingin mengetahui,,,, visi dan misi apa yang akan di jalankan oleh para kandidat-kandidat yang akan bertarung di kancah Pilkada 2012 yang tinggal beberapa hari lagi, akan tetapi harapan itu gagal, dengan kehadiran sejumlah pendemo yang tidak setuju dengan diselenggarakannya acara debat kandidat di Kampus UNIGHA. Khasian Bapak-bapak Kandidat dan para peserta...entah dimana permasalahannya..yang kudengar teriakan mereka jangan jadikan kampus sebagai ajang politik dan jangan masuk politik praktis ke kampus..itu suara yang kudengar...yang menjadi pertanyaan saya adalah. Apa benar Debat Kandidat yang gagal itu adalah termasuk Politik Praktis...? Mohon jawabannya dan penjelasan untuk masukan terhadap saya sendiri..

Rabu, 28 Mac 2012

INILAH DIALOG DUA ATLIT ZINGA

Dokter : kirem hai beook
Zinga Bajeung : siat beh inoe ku kirem
Dokter : Ok
Zinga Bajeung : kaleh kukirem 100rb lanyoe
Dokter : ok... alhamdulillah..lon lakei doa beumudah raseuki..eh maksud jih
bu sering munang
Zinga Bajeung : hahahahahahah,,,,,payah tame kitap2 sang
Dokter : besok lon blueo kitap Zinga... yang tertuang dalam pasal 23 Ayat 8 KUHP tentang Perizinan Zinga di Warnet
Zinga Bajeung : hahahahaha,,,,,,,,kabeh rusak generasi aneuk miet nyan,,,pakriban?
Dokter : Dunia memang karusak.... ayooolah saban-saban tarusak laju mangat baba kiras teuh mandum..
Zinga Bajeung : hahahha,,,,,,bek hay,,,,,,di droep le pak polis enetek
Dokter : Polisi pih lubeh lom rusak...
Zinga Bajeung : peu chit,,,,,,,,han jeut tapakek sagai
Dokter : habis main zinga main saban-saban kita berdoa agar dunia cepat kiamat..Amin
Zinga Bajeung : hahahhhaha,,,,,,,,,lon tan amai pakriban
Dokter : Tanyakan Tuhanmu.......? Syurga our Neraka
Zinga Bajeung : yayyaayy,,,mau nya sih surga
Dokter : Amin..wasssalam
Zinga Bajeung : wasssalam

BELAJAR DARI MASA KE MASA

Belajar merupakan suatu kewajiban, baik ditinjau dari segi Hukum Agama maupun segi Hukum Negara, tak ada batas waktu dalam belajar, Janin (Masih dalam Kandungan), Balita, Dewasa (orang tua), bahkan seseorang yang mau mendekati kematiannya sekalipun: Baca selanjutnya agar saudara memahami apa yang saya maksudkan.
1. Belajar waktu masih Janin yang saya maksudkan disini ialah: belajar semasa kita masih dalam kandungan, misalnya belajar bergerak, berbalik dan mencari celah untuk keluar.
2. Belajar waktu Balita yang saya maksudkan disini adalah belajar yang kita lakukan semasa kita masih dibawah umur lima tahun, Misalanya, belajar berbicara, belajar memahami bahasa dan belajar memahami bahasa.
3. Belajar Orang Dewasa yang saya maksudkan disini adalah Belajar yang dilaksanakan oleh orang-orang mau beradaptasi dengan lingkungan dan kenyataan misalnya belajar dengan segala peraturan lingkungan, belajar untuk mendidik dan belajar untuk bertanggung jawab.
4. Belajar seseorang yang mau mendekati kematiannya yang saya maksudkan disini ialah belajar cara mengingat apa saja yang pernah dilakukan sewaktu ianya sehat dan masa beraktivitas dengan lingkungan dan belajar menyebut kembali dua kalimat syahadat yang mungkin dianya sudah lupa.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan sampai kapanpun diperlukan, sejak dari janin hingga mendekati kematian, Demikian tulisan ini saya paparkan kiranya bermanfaat, mohon kritikan untuk perbaikan selanjutnya.
Renungkan Foto-foto diatas:

MENYIKAPI TULAK KISAH DEBAT KANDIDAT CABUB-CAWABUB DI UNIGHA

Besok tanggal 26 Maret 2012 direncanakan akan diadakannya Debat Kandidat Cabub dan Cawabub Kabupaten Pidie di Komplek Kampus Unigha, bertempat di Gedung le Guna, yang menuai sedikit protes dari kalangan mahasiswa setempat, ada yang mengatakan Politik Masuk kampus, mengapa mahasiswa harus berpolitik Praktis, begitu kata mereka, terjadinya kesalah pahaman antara panitia yang menyelenggarakan Debat dengan sejumlah para mahasiswa, tersirat hati ini ingin menulis beberapa kata dengan harapan menjadi sebuah pandangan bagi kita semua.
termasuk saya dalam bidang Politik. Debat Kandidat yang diselenggarakan di Kampus bukanlah sebuah politik praktis, akan tetapi hanyalah bentuk keingin tauan para mahaiswa terhadap Visi dan Misi yang akan di laksanakan oleh setiap Cabub dan Cawabub,bahkan terbuka untuk umum dan mengundang semua kandidat, lain halnya kalau panitia mengundang hanya satu Cabub dan Cawabub saja itu baru dikatakan praktis, sedangkan bagaimana penyelenggaraannya jelas saya tidak tau karena saya bukan bagian dari panitia. Saya tau pasti Mahasiswa tidak dibolehkan bermain dengan Politik praktis karena fungsi mahasiswa menjadi berbahaya jika main mata dengan partai politik. Otoritas ilmiah dan wibawa kampus dirampas, mestinya pada tingkat mahasiswa, sebenarnya hal utama yang dapat dilakukan adalah membentuk cara berpikir kritis sebagai dasar pijakan bersikap yang jelas dan tegas menentukan kebijakan yang pro terhadap rakyat. Seandainya Kelompok Mahasiswa menjadi bagian dari partai politik tertentu akan dapat mengubah warna kampus sesuai dengan warna partai, Akan tetapi dalam amatan saya hal ini tidak terjadi dengan Kampus yang Kita Cintai ini (UNIGHA), karena hal ini sangat berbahaya, secara tidak langsung kita telah mempergadaikan akademik kampus yang semestinya menjadi tempat menimba ilmu dalam mempersiapkan SDM, untuk menuju Kemakmuran bangsa Khususnya Nanggrou Aceh yang tercinta. Fungsi Mahasiswa mestinya sebagai pengontrol pemerintah atau kontrol sosial masyarakat, dan selalu membela kepentingan rakyat banyak. Dengan politik praktis, peran ideal mahasiswa akan tersingkirkan. Apalagi ketika partai yang didukungnya berkuasa, praktis mahasiswa dengan politik praktisnya tidak dapat kritis terhadap pemerintah. Dalam kacamata penulis, untuk perbaikan bangsa, peran mahasiswa tidak perlu berpolitik praktis. Untuk memperjuangkan kepentingan politik pro rakyat dengan menggugat ketidakadilan sistem, dapat dilakukan melalui demonstrasi maupun retorika ”ilmiah”, dapat berwacana di media massa atau dalam forum lainnya. Ranah ilmiah inilah yang perlu digencarkan mahasiswa. Apalagi bagai mahasiswa yang memiliki afiliasi Pers Kampus, dengan kompetensi menulis yang dimilikinya menjadi keniscayaan untuk berwacana dengan argumentasi ilmiah mengkritisi setiap policy pemerintah supaya senantiasa terkawal pro rakyat. HIDUP MAHASISWA!!!

kala anak ku bertanya

Anakku meloncat dan berteriak Hidub Aceh..Hidub Aceh, ketika ribuan mobil lewat didepan rumah kami,.. dia sangat ceria sekali...kemudian dia menghampiriku dan mengajakku pergi mengajak mengikuti ribuan mobil yang telah berlalu..mobil yang dihiasi dengan umbul-umbul warna merah,,,,hatiku berkata...alhamdulillah ya allah anakku sudah tau mana tujuannya dan dimana ia tinggal selama ini, Aceh adalah tanah kelahiranku dan kelahiran anakku,,,selanjutnya.. kami kedua anakku dan isteriku tercinta begegas bersiap untuk pergi menuju kabupaten Pidie Jaya...sesampai disana anakku BERTANYA: abu acara apa ini, Jawabku acara kampanye PA..." PA itu apa tanya dia" PA artinya Partai Aceh" partai tanyou abu nyeh" ia jawabku"..dalam setiap orasi yang disampaikan,... anakku tak henti-hentinya berteriak hiduuuub..Aceh..., aku sedang menikmati dan mendengar setiap kalimat yang disampaikan oleh seorang mantang panglima GAM yang sekarang telah berobah menjadi KPA setelah adanya Perdamaian...aku dihampiri anakku dia menanyakan lagi.. Abu Pengghianat itu apa... lho kok kamu tanya itu,,,(sambil tercengang), dia menjawab..... Tgk. yang berbicara di mimbar tadi dia bilang pengghianat Aceh,,,,,OK Sekarang abu balik tanya sama kamu ya...? ia abu jawabnya: Kamu sekarang mengakui kalau aku adalah abu/ayahmu...ya jawabnya,,,, nah kamu mengakuikan kalau akau adalah ayah/abumu, saat ini kamu masih kecil.....nah setelah kamu besar nanti, kamu sudah menjadi kaya dan terkenal.. kamu menjadi lupa sama aku..itu berarti kamu menjadi Anak Durhaka...bersambung.
tulisan ini dilindungi Qanun